Senin, 20 Mei 2024
Peternakan

DINAS PERTANIAN HSU SIAPKAN 6000 VAKSIN UNTUK KERBAU RAWA

 

Amuntai – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) rutin setiap tahun melakukan vaksinasi kepada ternak kerbau rawa. Hewan endemik yang ada di Kecamatan Paminggir ini jumlahnya ribuan, sehingga jika tidak dilakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit menular, akan sangat mudah menular ke hewan lain.

Saat ini Dinas Pertanian HSU telah menyediakan 6.000 dosis vaksin Septicaemia Epizootica (SE) atau disebut juga penyakit ngorok. Penyakit ngorok yang menyerang hewan sapi atau kerbau ini bersifat akut yang mempunyai tingkat penyebab kematian tinggi. Sebab itulah dilakukan vaksinasi rutin setiap tahun tanpa dipungut biaya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Distan HSU I Gusti Putu Susila mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan vaksin SE di Kecamatan Paminggir. Saat ini pihaknya mulai melakukan sosialisasi kepada kelompok peternakan sebelum melakukan vaksinasi, mengingat masih ada peternak yang enggan melakukan vaksinasi karena memerlukan waktu dan tenaga.

“Kami biasanya meminta pendampingan kepada pemilik ternak saat melakukan vaksin, yang memerlukan waktu dan tenaga,” ungkapnya.

Waktu terbaik untuk melakukan vaksin adalah saat sore menjelang petang saat kerbau mulai masuk ke kalang agar setelah vaksinasi ada waktu untuk istirahat.

Putu menambahkan, para peternak diharapkan bisa berperan aktif dalam melaksanakan program vaksinasi ini. Populasi kerbau rawa yang ada di Kecamatan Paminggir pada tahun 2017 mencapai sekitar 10.000 ekor, namun kemungkinan terjadi penurunan pada tahun ini. Vaksinasi SE dilakukan pada kerbau rawa yang berusia diatas enam bulan.

“Beberapa waktu lalu ditemukan kasus penyakit ngorok di Batola. Karena jarak yang tidak terlalu jauh dengan Paminggir, diharapkan dengan adanya vaksinasi ini dapat mencegah terjadinya penularan,” ungkapnya.

Terpisah, Abdul peternak kerbau mengatakan sangat mendukung dengan adanya vaksinasi yang akan dilakukan. Dirinya yang juga tergabung dalam kelompok ternak telah memberitahukan kepada anggota lain.

“Biasanya yang tertinggal itu peternak yang tidak masuk dalam kelompok peternakan, biasanya jumlah kerbau yang dimiliki tidak banyak, padahal kami selalu mengajak untuk ikut bergabung agar ikut mendapat kemudahan dan menerima program yang dijalankan pemerintah,” ujarnya. (Diskominfo/Tim/indah)

Loading

Leave a Response

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Diskominfosandi HSU
Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Hulu Sungai Utara
error: Konten di lindungi !!