Senin, 13 Januari 2025
Kesehatan

PENYULUH DAN KADER BKB IKUTI WORKSHOP PENDAMPING GENERASI EMAS

Amuntai – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar Workshop Pendamping Generasi Emas dan Orientasi Penyiapan Generasi Emas bagi Penyuluh dan Kader BKB, di Amuntai, Minggu (23/12).

Dengan tema ‘Keluarga dan Generasi Emas Indonesia’, kegiatan ini dihadiri oleh Camat se-Kabupaten HSU, 10 Kepala Desa Stunting, dan sebanyak kurang lebih 100 penyuluh dan kader BKB se-Kabupaten HSU, serta menghadirkan 6 orang narasumber.

Kabid KSPK BKKBN Provinsi Kalimantan Hj. Mila Rahmawati menyampaikan, dalam rangka menyiapkan bangkitnya generasi emas Indonesia diperlukan pembangunan pengasuhan dalam perspektif masa depan, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri, dan modern, serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Keberhasilan dalam membangun kualitas pengasuhan dari dalam keluarga akan memberikan kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional secara keseluruhan.

“Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Seyogyanya pendidikan berkarakter juga perlu diberikan saat anak-anak baru masuk dalam lingkungan sekolah. Disinilah peran guru untuk menjadi contoh dan teladan bagi anak didiknya, karena guru merupakan ujung tombak yang berhadapan lansung bagi peserta didiknya,” terang Mila Rahmawati.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala DPPKB HSU Hj. Anisah Rasyidah Wahid. Dalam sambutannya, Anisah menyampaikan bahwa generasi emas adalah generasi masa depan sebagai sumber daya manusia yang perlu mendapat perhatian serius dalam era globalisasi saat ini, karena generasi emas mempunyai peran yang sangat strategis dalam menyukseskan pembanguan nasional.

“Mutu generasi emas akan menjadi modal dasar bagi daya saing bangsa, terutama di era masyarakat berpengetahuan,” tambahnya.

Menurut Anisah, persiapan generasi emas bangsa tidak semata-mata dengan pengasuhan yang tersusun dalam silabus pendidikan anak semata, namun lebih dari itu, diperlukan penyesuaian dengan lokasi dimana calon orang tua serta dimana anak akan tumbuh dan berkembang.

“Oleh sebab itu faktor budaya sangat berperan dalam menanamkan dan mengajarkan norma, mensosialisasikan nilai, dan menanamkan etos di kalangan masyarakat,” imbuhnya.

Anisah juga mengajak masyarakat memperhatikan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak guna mencegah terjadinya kasus stunting di wilayah Kabupaten HSU.

“Stunting atau tumbuh kembang yang tidak sesuai dengan usia anak salah satunya disebabkan karena kurangnya perhatian masyarakat khususnya ibu hamil terhadap asupan gizi, baik pada saat hamil ataupun 1000 hari pertama kehidupan anak,” tambahnya. (Diskominfo/nata/indah)

Loading

Leave a Response

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Diskominfosandi HSU
Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Hulu Sungai Utara
error: Konten di lindungi !!