Amuntai – Meskipun tidak lagi menjabat sebagai Menteri Sosial RI, namun tidak mengurangi langkah Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si untuk melakukan silaturahmi dengan warga Nahdatul Ulama (NU). Seperti silaturahmi dengan muslimat NU se-Kalimantan Selatan yang berlangsung di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), bertempat di aula KH. Dr. Idham Chalid, Senin (22/1).
Hadir dalam acara tersebut Bupati HSU Drs. H.Abdul Wahid HK, MM., M.Si, Penasehat Muslimat NU Cabang Amuntai sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK HSU Dra. Hj. Anisah Rasyidah Wahid, M.AP, Pimpinan Wilayah Muslimat NU Kalsel Hj. Murniyati, Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), serta seluruh Pimpinan Cabang Muslimat NU se-Kalimantan Selatan.
Dalam sambutannya, Penasehat Muslimat NU Cabang Amuntai Hj. Anisah Rasyidah Wahid bersyukur atas kunjungan Khofifah untuk kesekian kalinya di Kabupaten HSU.
Anisah berharap melalui silaturahmi ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat, terutama pemahaman tentang aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) yang dipegang warga NU selama ini.
“Melalui acara ini diharapkan juga dapat memberikan dorongan untuk mencapai visi dan misi dari muslimat NU”, pungkasnya.
Sementara dalam arahannya, Ketua PP Muslimat NU Hj. Khofifah Indar Parawansa menghimbau untuk senantiasa membangun semangat NU, yakni semangat membangun kebangsaan, semangat membangun persaudaraan sesama umat Islam, semangat membangun antar warga, dan semangat membangun persaudaraan antar warga NU.
Dirinya juga mengajak kepada seluruh Muslimat NU agar tidak hanya menyanyikan Mars Muslimat NU, namun juga kembali menyanyikan lagu yang ditulis oleh KH. Wahab Hasbullah tahun 1924 (salah satu pendiri NU) yang berjudul “Ahlul wathon, Wahai Patriot Bangsa” dengan tujuan membangkitkan semangat perjuangan patriotisme.
“Jadi ini menjadi catatan bahwa sisi patriotisme ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan, dan mengawal NKRI, menjadi bagian yang harus bersinergi dan bergandengan tangan dengan yang lain meskipun berbeda tugasnya, baik antara Muslimat NU dengan PMII, Fatayat NU, IPNU, dan lainnya”, imbuh Khofifah.
Dikatakannya, diperlukan generasi penerus bangsa yang mampu menahan peluang-peluang masuknya Narkoba, LGBT, dan lainnya yang akan meruntuhkan generasi bangsa.
“Apabila generasi bangsa runtuh, maka bangsanya juga akan runtuh, sehingga diharapkan kita dapat menjaganya dan Allah SWT menolong kita”, harapnya.
Terakhir, dirinya berharap agar dapat menjaga generasi bangsa dengan cara memantau perkembangan dan pergaulan anak selama ini, sehingga para orang tua perlu selalu mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern diikuti anak-anaknya selama ini.
“Para orangtuanya jangan sampai gagap teknologi (gaptek) dari pada anaknya”, pungkas Khofifah. (Diskominfo/wahyu)