Amuntai – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sentra Mitra Karya Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mensosialisasikan sebuah program dengan nama SANTIKA ACADEMY, bertempat di Komplek Stadion Karias HSU, Rabu (1/11).
Menurut Ketua LPK Mitra Karya Amuntai Khairunnisa SP, SANTIKA merupakan akronim dari Sadar Informasi dan Teknologi Informatika. Program ini terlaksana berkat dukungan Pemerintah Kabupaten HSU melalui Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja HSU.
Melalui program ini, pihaknya menyelenggarakan pelatihan komputer bagi masyarakat umum yang berkeinginan meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan komputer.
“Pada zaman sekarang, pemanfaatan komputer dapat membantu manusia dalam melaksanakan berbagai pekerjaan. Oleh karena itu, diperlukan persiapan peningkatan SDM agar pemanfaatan komputer bisa lebih optimal, salah satunya dengan pelatihan komputer”, ujar Khairunnisa.
Senada dengan itu, Panitia Pelaksana Siti Aisyah mengharapkan program ini bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di Hulu Sungai Utara agar bisa menjadi bekal menghadapi dunia kerja. Ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini program tersebut sedang diikuti lebih dari 700 peserta.
“Jumlah peserta sudah lebih dari 700 orang, baik yang berasal dari Kabupaten HSU maupun yang berasal dari luar daerah. Melalui program SANTIKA, semoga bisa meningkatkan kualitas SDM, khususnya di HSU”, ujar Aisyah.
Sementara itu, menurut narasumber Awek Hadi Widodo, dalam program ini para peserta tidak hanya belajar komputer saja, tetapi juga diberikan bekal untuk membuka pola pikir guna mengubah kehidupan menjadi lebih baik.
“Di sini, para peserta ikut pelatihan tidak hanya sekadar mendapatkan sertifikat, tetapi juga diberi bekal untuk membuka pola pikir bahwa keahlian yang didapat dapat digunakan untuk mengubah hidup menjadi lebih baik”, ujar Awek Hadi Widodo.
Oleh karena itu, ia berharap setelah mengikuti program ini para peserta tidak hanya berusaha untuk mencari kerja, tetapi diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja.
“Masyarakat juga diharapkan untuk tidak gaptek (gagap teknologi), dan bisa menjadi pribadi mandiri dan siap kerja”, tambahnya. (Diskominfo/Mahdi).