KABUPATEN HSU PERINGATI HARI SANTRI NASIONAL

AMUNTAI – Ribuan santri dari pondok pesantren se-Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) bersama ustadz, ulama, dan jajaran pemerintah daerah memperingati Hari Santri Nasional (HSN), di halaman Kantor Bupati HSU, Selasa (22/10).

Bupati HSU H. Abdul Wahid HK dalam apel peringatan Hari Santri Nasional kali ini bertindak sebagai pembina upacara. Adapun komandan upacara, pembaca UUD 1945, pembaca Ikrar Santri, dan paduan suara semuanya adalah santri.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati HSU H. Abdul Wahid HK membacakan sambutan tertulis Menteri Agama RI.

Dikatakan, ada sembilan alasan dan dasar mengapa pesantren layak disebut sebagai Laboratorium Perdamaian. Pertama: kesadaran harmoni beragama dan berbangsa. Kedua: metode mengaji dan mengkaji. Ketiga: Khidmah (pengabdian). Keempat: pendidikan kemandirian. Kelima: gerakan komunitas. Keenam: Beragam kelompok diskusi. Ketujuh: merawat khazanah kearifan lokal. Kedelapan: prinsip mashalat (kepentingan umum). Kesembilan: Penanaman spiritual.

“Hari Santri tahun 2019 ini terasa istimewa dengan hadirnya undang-undang Nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren. Dengan undang-undang tentang pesantren ini memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pengabdian masyarakat. Dengan undang-undang ini negara hadir untuk memberikan rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi kepada pesantren dengan tetap menjaga kekhasab dan kemandiriannya. Dengan undang-undang ini pula tamatan pesantren memiliki hak yang sama dengan tamatan lembaga lainnya,” lanjutnya.

Bupati HSU juga mengucapkan “Selamat Hari Santri 2019, Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”.

Seiring dengan itu, Ketua DPRD HSU Almien Ashar Safari berharap para santri di Kabupaten Hulu Sungai Utara dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa dan negara, bisa membimbing dan menasehati, serta memajukan tanah air. (Diskominfo/tim)