Amuntai – Menjelang penilaian lomba sekolah sehat (LSS) tingkat Nasional tahun 2019 yang diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan Maret-April mendatang, segala persiapan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Hulu Sungai Utara (HSU) yang mewakili Kabupaten HSU dan provinsi Kalimantan Selatan diharapkan maksimal.
Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Pendidikan HSU H. Rahmat usai menggelar rapat koordinasi bersama beberapa instansi terkait guna persiapan penilaian lomba sekolah sehat tingkat nasional bagi MIN 9 HSU, Jumat (1/2).
Dikatakannya, untuk tahun 2019 salah satu sekolah yang mewakili Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Provinsi Kalimantan Selatan dalam lomba sekolah sehat tingkat nasional yakni Madrasah Ibtidaiyah Negeri 9 HSU yang berlokasi di Desa Harus Kecamatan Amuntai Tengah.
Pembinaan sekolah sehat MIN 9 HSU sendiri akan dibina kembali, tidak hanya dari Puskesmas Sungai Malang selaku leading sektor kecamatan, akan tetapi Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama, Disperkim LH, dan dinas terkait lainnya akan terus melakukan monitoring perkembangan evaluasinya.
“Adapun yang menjadi fokus utama dalam pembinaan kali ini yaitu sarana prasarana, pembinaan pola hidup sehat di sekolah dan di sekitar sekolah, serta langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi penilaian sekolah sehat tingkat nasional,” terang Rahmat.
Rahmat menambahkan, kendati beberapa poin perbaikan belum diambil keputusannya, namun untuk poin penting tersebut sudah harus dapat dicatat dan dikoreksi terlebih dahulu, dan setelahnya dapat disampaikan kepada Wakil Bupati HSU selaku Ketua Pembina Sekolah Sehat Kabupaten HSU, baru dapat mengambil langkah pastinya.
Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah daerah sangat serius dan berkomitmen terhadap penilaian tahun ini, karena sudah empat tahun berturut-turut Kabupaten HSU selalu menjadi finalis untuk tingkat nasional, yang terakhir pada tahun 2018 HSU meraih juara ke-2 tingkat nasional.
Rahmat mengakui, pembinaan yang dilakukan saat ini dengan pembinaan sebelumnya tidak memiliki banyak perbedaan, karena fokus utama pembinaan dalam tingkat Sekolah Dasar ataupun MI masih dalam kategori yang sama.
“Apakah itu SD, MI, SMP, MTs, SMA, atau MA, yang penting sekolah tersebut sudah layak diikutsertakan. Kami tidak membedakan antara sekolah di bawah binaan Kemenag ataupun Dinas Pendidikan, kedua-duanya memiliki hak yang sama,” kata Rahmat.
Menurutnya, selama ini kunci kesuksesan Kabupaten Hulu Sungai Utara mengikuti berbagai kegiatan sekolah sehat tingkat provinsi atau nasional tidak terlepas dari peranan dan dukungan pemerintah daerah, terlebih dari SKPD terkait dan organisasi-organisasi lain di dalamnya. Oleh karena itu, seluruh pihak diharapkan dapat terus meningkatkan kerjasama dalam hal lomba sekolah sehat ini.
“Karena bagaimanapun sebuah lomba sekolah sehat itu tidak akan bisa maksimal tanpa peranan dan partisipasi segala pihak, termasuk peran Kepala Desa dan masyarakat di lingkungan sekolah, karena yang dinilai tidak hanya sekolah, namun juga lingkungan di sekitar sekolah mengenai pemahaman pola hidup sehat,” pungkasnya. (Diskominfo/wahyu)