Rabu, 15 Januari 2025
KerajinanPemerintahan

FOCUS GROUP DISCUSSION, BAHAS KLASTER KERAJINAN AMPULUNG BERBASIS PEMASARAN ONLINE

Amuntai – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi dan Monitoring Program Kerja Tahun 2018 mengenai Klaster Kerajinan Ampulung Berbasis Pemasaran Online, bertempat di aula BPKAD, Rabu (21/11).

Tim Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Shodiqin mengatakan, kerajinan anyaman rotan peringkat kedua setelah kerajinan sasirangan. Kerajinan anyaman rotan seperti tikar, lampit, dan furniture di Kabupaten HSU sangat berkembang dengan pesat.

“Untuk mempertahankan hal tersebut diperlukan peningkatan kemampuan pengrajin, penerapan konsep produksi, dan dalam pengolahannya beberapa produk diselesaikan oleh SDM dengan efisien waktu, dilakukan dengan apik, dan menghasilkan produksi yang berkualitas. Diharapkan dengan pelatihan yang diberikan pada SDM dapat menjadikan anyaman rotan berkembang maju,” kata Shodiqin.

“Pemasaran berbasis online merupakan usaha untuk membantu pengrajin. Ada bantuan komputer juga untuk memasarkan produk melalui online. Produk sudah ada yang dijual sampai ke luar negeri seperi ke Prancis dan Polandia. Jadi yang penting saat ini adalah kesediaan bahan baku dan SDM untuk memenuhi pemesanan. Kedepannya akan ada pemberdayaan anak muda untuk menjadi tim pemasaran agar bisa lebih memajukan unit usaha, pelatihan yang terus-menerus untuk SDM khusus guna memenuhi kejar target sesuai permintaan pasar,” tambahnya.

Bupati HSU H. Abdul Wahid HK melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan H. Akhmad Rifaniansyah mengungkapkan, Kabupaten HSU telah mendapatkan bantuan program sosial Bank Indonesia untuk ternak itik dan anyaman rotan.

“Terima kasih, dan kami memberikan penghargaan kepada Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan yang hingga saat ini kerjasama kita masih tetap berlanjut dan berkembang pesat. Kami yakin kerjasama ini dapat mendorong sektor real dan UMKM, peningkatan pasar, dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Bupati HSU berharap dengan adanya program yang telah dilakukan berupa fasilitas dan teknis dari sisi produksi dan kualitas produk, hal ini dapat menjadi pengendalian inflasi daerah.

“Untuk mempertahankan perkembangan ini kita perlu tetap menjalin komunikasi, koordinasi, sinergitas, evaluasi, dan monitiring sektor real dan UMKM di Kabupaten HSU. Kami menyambut baik diadakannya FGD ini,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten HSU H. Akhmad Redhani Effendi menuturkan, pada tahun 2013 pihaknya telah melaksanakan kajian dan analisa SWOT tentang kegunaan ampulung dari aspek bahan baku rawa di daerah, potensi tumbuhnya purun, bahan baku murah, serta bersifat alami.

“Aspek SDM sudah sejak lama atau turun temurun dengan teknik anyaman yang khas/unik. Sudah ada SDM yang berkualitas dan aspek produksi sebagai unit usaha. Ampulung sudah ditetapkan sebagai produk unggulan daerah dan aspek kekuatan/kekompakan usaha,” kata Redhani.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa kandang komunal Itik Balagung kepada Kelompok Poknaktik “Tambah Jaya” Desa Kayakah Kecamatan Amuntai Selatan. (Diskominfo/ikhsan/indah)

Loading

Leave a Response

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Diskominfosandi HSU
Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Hulu Sungai Utara
error: Konten di lindungi !!