Amuntai – Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sungai Tabukan H. Herwansyah Budi meminta pihak BPJS Barabai yang membawahi wilayah Amuntai agar semakin intens dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Hal ini diutarakannya saat membuka Review Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Kartu Sehat Amuntai (KSA), dan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Aula Puskesmas Pasar Sabtu, Kamis (5/7).
“BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) sebagai pelaksana JKN-KIS harus benar-benar menjadi solusi bagi pesertanya yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” ucapnya.
Mantan Kabid Dikmen Dinas Pendidikan HSU ini mengimbau jajaran BPJS proaktif berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti Jasa Raharja, Kepolisian, maupun Rumah Sakit. Ia menyebutkan begitu ribetnya pengurusan administrasi ketika ada kasus kecelakaan lalu lantas, baik kecelakaan tunggal maupun yang ada pihak lainnya.
“Utamakan dan berikan pelayanan demi kesehatan dan keselamatan peserta, jangan dibebankan kepada peserta untuk menyodorkan data terkadang melebihi kemampuannya,” pesan Budi.
Budi mengharapkan review yang diselenggarakan pihak Puskesmas Pasar Sabtu dapat menghasilkan data yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ia juga meminta seluruh peserta yang terdiri dari para kepala desa, tokoh masyarakat, dan pihak terkait lainnya dapat menjadi penyambung lidah penyampai informasi kepada masyarakat mengenai JKN KIS.
“Bawa dan berikan kabar yang berguna untuk warga kita. Sosialisasikan hasil-hasilnya, sehingga kualitas kesehatan warga semakin meningkat,” pintanya.
Senada, Kepala UPT Puskesmas Pasar Sabtu, Khairuddin, menyambaikan bahwa pihaknya selalu melayani peserta JKN-KIS, baik PBI maupun Non PBI (mandiri). Selain itu melayani juga peserta KSA dan Jampersal.
Menurutnya, untuk wilayah Puskemas Pasar Sabtu yang membawahi 17 desa di Kecamatan Sungai Tabukan masih ada 47 persen lagi warga yang belum memiliki jaminan sosial. Untuk itu ia mengharapkan warga yang mampu dapat memiliki jaminan sosial melalui jalur mandiri.
“Sehingga semakin banyak lagi warga yang memiliki jaminan sosial, dan kesehatan warga semakin terjamin,” ucapnya.
Sementara itu, Indra Putranto dari BPJS Barabai yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, menyebutkan lebih dari 8.000 peserta JKN KIS mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pasar Sabtu tersebut. Menurutnya di wilayah puskesmas ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Terbukti peserta JKN-KIS dari waktu ke waktu yang datang berobat ke sini selalu bertambah, berarti kepercayaan peserta memeriksakan kesehatannya semakin tinggi,” bebernya.
Ia menyebutkan peserta atau pasien yang berobat mengidap phypertension dengan jumlah mencapai 99 kasus. Penyakit ini tidak saja menyerang orang berusia tua saja. Namun sudah banyak menyerang orang berusia muda yakni usia 30 tahunan.
Kemudian BPJS memiliki konsep kegotongroyongan, dimana yang sehat membantu saudaranya yang sakit dan tidak nirlaba. Tentunya diharapkan peserta selalu rutin membayar iuran sesuai kelasnya, yakni kelas satu Rp. 80.000, kelas dua Rp. 51.000, dan kelas tiga Rp. 25.500 perbulan per orang.
Kedepannya, JKN-KIS menjadi sangat penting, rencananya dijadikan syarat pengurusan IMB, surat kendaraan, maupun yang lainnya. Terlebih lagi negara mewajibkan setiap warga negara menjadi peserta jaminan kesehatan. (Diskominfo/tim/indah)