Rabu, 15 Januari 2025
EkonomiPertanian

BERAS ORGANIK DESA TELUK LIMBUNG DIJUAL HINGGA KELUAR DAERAH

Amuntai – Desa Teluk Limbung Kecamatan Babirik selama ini merupakan desa yang menghasilkan beras organik. Beras tersebut tidak hanya dijual di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), tetapi juga keluar daerah. Potensi ini terus didukung oleh aparat desa dalam mengembangkan penanaman padi organik putih dan merah.

Pada awalnya, bibit didapat dari pemerintah daerah, dan tahun-tahun berikutnya bibit didapat dari sisa hasil panen. Para petani biasanya menanam padi di lahan pertanian satu borongan atau berukuran 17 x 17 meter, dan pada panennya dalam satu borongan tersebut bisa memperoleh 20 blek.

Kepala Desa Teluk Limbung, Asnan mengatakan, penanaman padi organik memang berbeda dengan padi biasa, karena tidak menggunakan bahan kimia, sehingga memerlukan perawatan lebih. Biasanya petani menggunakan pestisida untuk menghilangkan rumput liar, namun pada padi organik rumput liar harus dicabut.

“Karenanya, saat penanaman hampir setiap hari diperiksa apakah ada rumput liar. Jika tidak dibersihkan akan mengganggu pertumbuhan padi,” ungkapnya.

Luas lahan yang ditanami para petani setiap tahun berbeda, karena melihat kondisi lahan yang masih bergantung pada kondisi alam. Mengingat lahan pertanian di Desa Teluk Limbung yang merupakan daerah rawa, sehingga untuk melakukan penanaman hanya dapat dilakukan saat lahan telah kering pada musim kemarau. Apabila lahan masih belum kering pada bulan Agustus, maka terpaksa petani tidak melakukan tanam karena khawatir tidak sampai panen sudah memasuki musim penghujan yang berakibat gagal panen.

Untuk mengembangkan beras merah dan beras putih organik, Desa Teluk Limbung memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang menampung hasil pertanian warga. Masyarakat menanam padi organik di lahan masing-masing dan hasil panen dijual ke BUMDes. Warga biasanya menyimpan dulu gabah di rumah, dan saat membutuhkan uang baru dijual ke BUMDes.

“Kami tidak menentukan waktu pembelian, siapa yang ingin menjual beras akan kami layani,” ungkapnya.

Jika lahan pertanian bisa ditanami seluruhnya, para petani bisa menggunakan hasil panen dalam satu kali panen untuk kebutuhan lima tahun kedepan. Untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani juga tergabung dalam Kelompok Tani Usaha Bersama. Seluruh anggota kelompok pertanian mendapat bimbingan dalam penanaman padi.

BUMDes “Untung Maju” yang menampung hasil pertanian para petani saat ini juga dilengkapi dengan peralatan untuk packing. Ketua TP PKK Desa Teluk Limbung, Khalisah mengatakan, para petani menjual dalam bentuk gabah dengan harga yang putih Rp. 50.000,- per blek dan yang merah Rp 80.000 per blek.

“Setelah dipacking, dijual dengan harga Rp. 13.000,- per kilogram untuk beras merah, dan Rp. 11.000,- per kilogram untuk beras putih,” ungkap Khalisah.

Penjualan dilakukan kepada pemesan, paling banyak adalah dari Banjarmasin yang dijual di supermarket. Setiap tiga bulan memenuhi pesanan sekitar 3 kuintal beras organik. Saat satu kali panen, BUMDes “Untung Maju” bisa menampung hingga 1.500 blek, satu blek sekitar 16 kilogram.

Ketua BPD Desa Teluk Limbung, Zulkifli mengatakan, karena para petani masih sangat bergantung dengan keadaan alam untuk melakukan tanam, pihaknya saat ini tengah mengawali pembangunan polder mini serta pintu air yang diharapkan dapat mengatur air di daerah lahan pertanian.

Terpisah, Camat Babirik Hamdani mengatakan, pihak kecamatan terus mendukung dengan usaha pertanian warga yang juga menggandeng Dinas Pertanian untuk pemenuhan alat pertanian.

“Penyuluh pertanian juga secara berkala memberikan penyuluhan agar petani bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal,” ungkapnya.

Desa juga diminta untuk menggunakan dana desa untuk menunjang program pertanian, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak warga, guna meningkatkan perekonomian (Diskominfo/tim).

Loading

Leave a Response

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Diskominfosandi HSU
Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Hulu Sungai Utara
error: Konten di lindungi !!