Amuntai – Perkuliahan Sekolah Guru Indonesia (SGI) angkatan XVIII di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) khususnya di Kecamatan Sungai Pandan telah berakhir. Perkuliahan ini ditutup dengan materi kelas model dan bimbingan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Namun berakhirnya kegiatan tersebut bukan berarti guru-guru telah selesai mengikuti program SGI. Justru sebaliknya, semakin banyak kewajiban-kewajiban peserta yang menunggu. Seperti tes sumatif, yaitu mengevaluasi sejauh mana materi perkuliahan SGI yang telah didapatkan itu dipahami oleh guru-guru. Kemudian pekan selanjutnya adalah sidang PTK, yaitu melaporkan hasil PTK guru-guru baik secara lisan maupun tertulis melalui sebuah presentasi.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Trainer SGI M. Wahyudin S. Adam yang telah bertugas di Kecamatan Sungai Pandan.
Menurutnya, hal yang istimewa dari pelatihan ini adalah hadirnya pengelola SGI pusat pada perkuliahan terakhir. Imo Muniroh selaku pengelola SGI pusat sengaja datang untuk melakukan monitoring dan evaluasi perkuliahan apakah sudah sesuai dengan standar SGI. Oleh karenanya, prosesi perkuliahan dan testimoni dari para peserta adalah data yang sangat dibutuhkan.
“Agar kelihatan menarik, maka saya bungkus dengan memakai ice breaking “gara-gara SGI” di sela-sela perkuliahan. Setiap peserta diminta untuk mengucapkan sepatah kata kesan terhadap SGI melalui nyanyian singkat. Alhasil, kesan peserta terhadap SGI semuanya berbuah positif,” ungkap Wahyudin.
Di akhir perkuliahan tersebut, Wahyudin juga menyampaikan informasi tentang program SGI-MT Gelombang II khususnya pembagian junior trainer di tiga wilayah, yaitu Kecamatan Amuntai Utara, Haur Gading, dan Sungai Pandan.
“Junior Trainer ini adalah para peserta yang melanjutkan mengelola program pelatihan SGI-MT di gelombang selanjutnya sesuai dengan prinsip Dompet Dhuafa, yaitu senantiasa menebar manfaat,” jelasnya.
Wahyudin menambahkan, ilmu yang telah didapatkan di SGI itu diharapkan tidak berhenti kepada dirinya sendiri saja, tetapi dibagikan kepada orang lain agar terus menjadi amal jariyah.
“Semoga para peserta SGI Sungai Pandan ini dalam mengelola program selanjutnya jauh lebih baik lagi dibanding sebelumnya,” harapnya. (Diskominfo/Trainer SGI)