RATUSAN WARGA BINAAN LAPAS RAMAIKAN PERINGATAN MAULID NABI

Amuntai – Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Amuntai antusias meramaikan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang digelar di masjid At-Taubah lingkungan Lapas yang dihadiri juga oleh Bupati HSU, H. Abdul Wahid HK, Rabu (5/12).

Kegiatan diisi dengan pembacaan syair-syair maulid, tahlil, dan doa bersama, serta tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz H. Nawawi Abdurra’uf sekaligus pembina Pondok Pesantren Terpadu At-Taubah di dalam Lapas tersebut.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Nawawi mengatakan bahwa dirinya lebih senang menyebut warga binaan yang berada di dalam lingkungan Lapas merupakan santri, karena menurutnya warga binaan selama di bawah pembinaan Pondok Pesantren Terpadu At-Taubah tersebut merupakan santri-santri yang diajak untuk terus memperbaiki diri menuju ketaqwaan.

“Oleh karena itu, melalui momentum peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW kali ini, saya mengajak para santri untuk terus meneladani dan mencintainya, salah satunya dengan mengadakan acara peringatan maulid seperti ini,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II B Amuntai, Mohammad Yahya, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih yang besar kepada pemerintah daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara yang selalu sedemikian rupa memberikan dukungannya kepada Lapas Kelas 2B Amuntai.

“Melalui kegiatan peringatan maulid nabi ini, semuanya dapat menjadikan suri tauladan kehidupan di dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, khususnya warga binaan Lapas Kelas II B Amuntai,” imbuhnya

Senada, Bupati HSU dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Administrsi Umum Setda HSU H. Ilman Hadi mengatakan, atas nama pemerintah daerah menyambut baik atas terselenggarannya peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1440 H oleh petinggi dan jajaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Amuntai.

Dikatakannya, kegiatan ini memiliki makna yang penting sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, meningkatkan pemahaman dan pengetahuan keagamaan, menjalin silaturahmi, dan menumbuhkan rasa persaudaraan.

“Sehingga tercipta rasa persatuan dan kesatuan yang akan berdampak positif pada terwujudnya kehidupan yang harmonis, rukun, aman, damai, dan penuh berkah,” harapnya. (Diskominfo/wahyu/indah)