Amuntai – Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, UPT Puskesmas Alabio Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) meluncurkan inovasi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan nama “BARASA BADANGSANAK”, yang merupakan singkatan dari Bank Darah Desa Berbasis Data Golongan Darah Penduduk. Inovasi ini juga merupakan pelaksanaan Proyek Perubahan (Proper) Diklat PIM IV Angkatan XXIV yang diikuti oleh H. Danu F. Fotohena SKM, Kepala UPT Puskesmas Alabio.
Inovasi ini dilatarbelakangi karena sulitnya mencari pendonor darah baik pada saat darurat maupun terencana, banyaknya praktek percaloan pada saat keperluan donor darah, dan terkadang stok darah di Unit Transfusi Darah/Bank Darah Rumah sakit sering tidak mencukupi.
Pelaksanaan inovasi ini berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil, PP Nomor 07 Tahun 2011 tentang Pelayanan Darah, Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, serta Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang PIS PK.
Sebagai pilot project, pada tanggal 8, 10 dan 12 Agustus 2017 dilakukan pemeriksaan golongan darah massal di Desa Tapus Dalam Kecamatan Sungai Pandan yang berhasil mendapatkan 225 data golongan darah penduduk. Kegiatan ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Bupati HSU, Kepala Dinas Kesehatan HSU serta seluruh unsur Muspika Kecamatan Sungai Pandan.
Menurut Kepala UPT Puskesmas Alabio, H. Danu F. Fotohena SKM, beberapa kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi Pemeriksaan Golongan Darah Massal Gratis oleh Puskesmas; Pernyataan Kesiapan menjadi Donor Darah oleh penduduk desa setempat berupa surat pernyataan; Penebitan Kartu Tanda Golongan Darah; Pencatatan Data Golongan Darah ke Buku Registrasi Bank Darah Desa sebagai Database; Menginput data atau menyerahkan data golongan darah penduduk desa tersebut ke PMI dan Rumah Sakit; dan Membentuk Satgas BARASA BADANGSANAK desa dan Nomor Kontak 24 Jam Siaga Donor Darah Desa.
“Akses akan donor darah lebih mudah dan lebih cepat, terutama untuk situasi darurat atau terancana, karena data golongan darah penduduk sudah tersedia di masing-masing desa dimana penduduk tersebut tinggal”, terang Danu.
Selain itu, ia menjelaskan beberapa keuntungan lain dari proyek ini, antara lain Kartu Golongan Darah yang bisa digunakan untuk administrasi kependudukan lainnya; Pemeriksaan Golongan Darah cuma sekali seumur hidup, gratis, dan langsung ke desa-desa. Proyek ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan Bupati dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Se-Indonesia pada tanggal 17 September 2017, serta sebagai persiapan lomba Inovasi dalam rangka Jambore Inovasi Kalimantan tahun 2018 mewakili HSU bidang Pelayanan Masyarakat.
Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan di Kalimantan Selatan ini, kedepannya direncanakan akan menyasar seluruh desa di Kabupaten HSU, tentunya dengan dukungan dari semua pihak. Dengan terbentuknya UKM BARASA BADANGSANAK diharapkan dapat mengurangi kesulitan dalam mencari pendonor darah pada saat darurat maupun terencana (Diskominfo/Mahdi)