PERKULIAHAN SGI, GURU BELAJAR LAGI

Amuntai – Jika di sekolah pada umumnya para siswa harus belajar, maka di Sekolah Guru Indonesia (SGI) giliran para guru yang harus belajar. Karena, menjadi guru tidak hanya sekadar mengajar, tetapi juga harus belajar. Itulah peran SGI untuk mewadahi para guru-guru pembelajar yang benar-benar ingin mengembangkan kompetensi sebagai guru profesional.

Trainer SGI M. Wahyudin S. Adam, Minggu (5/8) mengatakan, Sekolah Guru Indonesia di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) kini telah memasuki fase perkuliahan yang mana para peserta SGI wajib mengikuti semua rangkaian materi layaknya mahasiswa yang sedang mengikuti perkuliahan. Perkuliahan ini dilaksanakan tiap pekan di hari sabtu dan minggu mulai dari pukul 08.00 – 16.30 wita.

Peserta dari Sungai Pandan I dilaksanakan setiap sabtu dan peserta Sungai Pandan II setiap minggu yang berlokasi di aula SMPIT Ihsanul Amal Alabio. Sedangkan peserta dari Amuntai Utara dilaksanakan setiap minggu di MIN 22 HSU.

“Perkuliahannya dibagi menjadi 3 sesi. Sesi I tentang Modalitas Belajar, yaitu mengidentifikasi kecenderungan gaya belajar peserta didik apakah termasuk visual, auditorial, atau kinestetik. Sesi 2 tentang Manajemen Kelas, yaitu menciptakan pengelolaan kelas yang efektif. Sesi 3 tentang Pemetaan Masalah Kelas, yaitu memilih berbagai masalah di kelas yang dianggap tepat untuk diteliti,” kata Wahyu.

Setiap sebelum dan sesudah perkuliahan peserta wajib mengikuti apel pagi dan apel sore. Para petugas apelnya pun berasal dari peserta sendiri sebagai ajang pembelajaran mereka menuju guru pemimpin. Bukan itu saja, di perkuliahan ini para peserta juga dianjurkan sholat secara berjamaah, baik sholat Dhuha, Dzuhur, maupun Ashar.

Perkuliahan SGI ini selain menjadi konsumsi ilmu para peserta, juga sebagai ajang silaturrahim antar guru-guru lainnya, karena perkuliahan SGI bukan perkuliahan yang pesertanya hanya duduk mendengarkan materi lalu pulang tanpa adanya interaksi dengan peserta lainnya.

“Semoga peserta SGI XXX yang berkisar 110 orang khususnya dibawah koordinator saya ini mampu menjadi guru-guru yang berkarakter dan profesional, bahkan model bagi para guru-guru lainnya,” harap Wahyu. (Diskominfo/SGI/indah)